Cari Disini

Penembak runduk

Penembak runduk


Membidik menggunakan teleskop senapan runduk.
Sniper, atau penembak runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Istilah ini muncul pada tahun 1770-an, pada prajurit-prajurit Kolonial Inggris di India, dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Mereka-mereka yang mahir memburu burung ini diberi julukan "sniper".[1]
Dalam beberapa dekade terakhir istilah sniper telah digunakan secara meluas dan tidak tepat, terutama oleh media. Istilah sniper, secara tidak tepat, digunakan untuk mendeskripsikan pelaku kriminal yang membunuh dengan menggunakan senapan laras panjang.

Sniper dalam peperangan


Sniper bersama dengan spotter.
Doktrin militer tentang sniper dalam posisinya pada unit militer, lokasi menembak, dan taktik berbeda pada setiap negara. Secara umum, tujuan sniper dalam peperangan adalah mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti perwira.
Dalam doktrin Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lainnya , sniper dipakai dalam tim sniper, yang berisi hanya dua orang. Dua orang ini mempunyai fungsi yang berbeda, satu sebagai penembak, dan satu orang lagi sebagai spotter yaitu penunjuk sasaran. Dalam prakteknya, spotter dan penembak biasa bergiliran menembak, agar mengurangi kelelahan pada mata.
Misi sniper adalah pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, membunuh komandan musuh, memilih target sendiri secara oportunis, dan bahkan tugas anti material (penghancuran peralatan militer), yang memerlukan senapan berkaliber besar seperti .50 BMG. Pada perang di Iraq, sniper semakin banyak digunakan sebagai peran pendukung, yaitu untuk melindungi pergerakan infanteri, khususnya di daerah perkotaan.

Sniper kepolisian


Seorang sniper polisi.
Polisi biasanya menurunkan sniper dalam penanganan skenario penyanderaan. Mereka dilatih untuk menembak sebagai pilihan terakhir, hanya jika nyawa sandera terancam langsung. Sniper polisi biasanya beroperasi dalam jarak yang lebih dekat dari pada sniper militer. Biasanya di bawah 100 meter dan bahkan kadang kadang kurang dari 50 meter. Karena inilah sniper polisi lebih tepat disebut sebagai penembak jitu. Sniper polisi lebih terlatih menembak untuk melumpuhkan daripada membunuh,[2] dikarenakan peran polisi sebagai pengayom masyarakat.

Perbandingan antara penembak runduk dengan penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman). Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak. Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh. Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Seorang sniper mengokang senapan runduk bolt-action.
Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.
Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.

Peralatan

Senapan runduk


Senapan runduk standar Marinir Amerika Serikat, M40.
Kebanyakan senapan runduk sampai era Perang Dunia II dibuat berdasarkan senapan standar di negara bersangkutan. Termasuk diantaranya senapan K98k Mauser dari Jerman, Springfield 1903 dan M1 Garand dari Amerika Serikat, Mosin-Nagant dari Soviet, Arisaka dari Jepang, dan Lee Enfield No. 4 dari Inggris. Senapan-senapan ini dimodifikasi dengan ditambahkan laras khusus, alat bidik teleskop, bipod, bantalan pipi, penyembunyi kilatan, dan lain-lain.
Senapan-senapan yang dibuat khusus sebagai senapan runduk baru dimulai pada tahun 1960an. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akurasi sebaik mungkin. Senapan-senapan ini dibuat khusus untuk bisa menahan panas, menahan getaran, dan hal-hal lain yang bisa mengurangi akurasi.

Kamuflase


Sniper yang menggunakan kamuflase.
Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi.
Bidikan teleskopik harus mendapatkan perhatian khusus, karena lensa dari alat bidik harus terbuka, tapi dalam keadaan terbuka akan dapat memantulkan cahaya matahari, dan ini bisa membeberkan posisi sniper. Solusi yang biasa digunakan adalah mencari tempat bersembunyi yang tidak terkena cahaya matahari langsung, atau dengan menutupi lensa dengan sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, seperti sebuah kain tipis.
Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya. Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Kamuflase Sniper di Jaman Modern


Sniper (Penembak Runduk) adalah suatu istilah Militer pada unit tempur yang menspesialisasikan penyerangan dari posisi yang tersembunyi dan dari jarak yang lebih jauh daripada unit infanteri (darat) lainnya. Seorang Sniper Wajib memiliki keahlian menembak, menyamar/kamuflase, dan skill di lapangan (bertahan hidup di alam terbuka).

Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai, oleh karena perannya yang juga sebagai pengintai (recon unit) maka seorang Sniper dapat memberikan informasi-informasi lapangan yang sangat berharga, Sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.
Pada Perkembangannya saat ini Seorang Sniper telah dilengkapi dengan kemajuan teknologi, selain dari kemampuan si penembak itu sendiri dan Hal yang mungkin cukup signifikan pada perkembangan sniper adalah digunakannya tandem/partner dalam satu tim sniper. Pelatihan para sniper inipun menggunakan partner yang tugasnya mengukur kelembaban udara, jarak, kecepatan angin, memperkirakan kemiringan sudut tembak, dll. Kemampuan ini tentunya tidak kalah sulitnya dengan si penembak, ia harus bisa menghitung dan mengkalkulasikan segalanya dengan secepat dan seakurat mungkin. Kerjasama dan kekompakan sangat memegang kunci dalam keberhasilan tim ini. Selain hal tersebut, yang dipelajari seorang sniper adalah meliputi bagian-bagian tubuh manusia (anatomi tubuh) layaknya seorang dokter namun perbedaannya bila seorang dokter mempelajari bagian tubuh manusia (anatomi tubuh) untuk menyelamatkan nyawa sedangkan seorang sniper mempelajari anatomi tubuh manusia untuk mencederai bahkan menghilangkan nyawa manusia, pelajaran ini meliputi bagian tubuh mana di saat posisi tertentu yang menimbulkan kerugian yang paling diinginkan dalam misinya (mencederai, atau membunuh), penempatan posisi tembaknya, relokasi, dan teknik sound-masking yang menggunakan bantuan noise suppressor, yang biasanya dilakukan oleh sniper-sniper mahir.

Marine sniper ghillie suit

Scandinavian Winter Sniper

Camouflaged-sniper


Swat Sniper

Sniper Hide - Perang Kota

Tropical Leaf Camuflaged Sniper

 Semboyannya yang terkenal yakni one shot, one kill (satu tembakan, satu terbunuh). Begitulah hukum wajib para sniper. Tidak ada peluru yang terbuang. Tak ada kamus meleset, karena itu pertanda kegagalan. Laksanakan tugas, lalu hilang bak ditelan angin.

Sesuatu yang bersifat tersembunyi atau tersamar (undercover), selalu menarik untuk diungkap. Sniper atau penembak runduk adalah salah satu diantaranya. Sniper, atau penembak runduk adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Berikut ini adalah 7 kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang sniper :

1. Kamuflase


Dalam melaksanakan tugasnya, sniper harus selalu dalam posisi tersembunyi. Sekali ia menampakan diri, dia akan berbalik menjadi orang yang diburu dan menjadi sasaran tembak kontra sniper. Karena syarat utama menjadi sniper adalah memiliki keahlian melakukan penyamaran dan kamuflase agar tetap tak terlihat oleh musuh. Dalam rangka kamuflase itulah, sniper khususnya yang berada di medan perang, mengenakan pakaian khusus yang disebut seragam “Ghillie”. Istilah “Ghillie” berasal dari Skotlandia. Dulu Gillie adalah seorang laki – laki yang ditugaskan oleh pemilik tanah di dataran tinggi Skotlandia pada akhir tahun 1800-an.

2. Akurasi


Kunci menembak adalah akurasi, yang berlaku untuk senapan maupun sang penembak. Seorang sniper harus memiliki kemampuan secara akurat memperkirakan berbagai faktor yang mempengaruhi lintasan peluru dan titik impak seperti : Jangkauan target, arah angin, kecepatan angin, ketinggian sniper dan target, dan temperatur disekitarnya.
Sniper dapat mengarahkan senjatanya ke titik nol pada sebuah target, Ini adalah proses menyesuaikan teropong sehingga titik impak dari peluru pada titik tujuan untuk jarak khusus. Sebuah senapan dan teropong harus tetap pada titik nol selama mungkin di bawah semua kondisi. Hal ini untuk mengurangi kebutuhan untuk mengembalikan ke titik zero selama misi.


3. Tempat dan Teknik Persembunyian


Istilah tempat persembunyian berarti posisi yang tertutup atau rahasia, tempat seoran sniper dan timnya melakukan pengamatan dan melakukan tembakan. Suatu persembunyian memberikan penglihatan yang baik pada penembak terhadap wilayah sekitarnya, perlindungan yang baik dari tembakan musuh, dan menyamarkan atau mengkamuflase sniper.


4. Penempatan Tembakan


Penempatan tembakan sangat bervariasi tergantung pada jenis senapan sniper. Senapan sniper militer, yang umumnya tidak digunakan untuk target yang jaraknya kurang dari 300 meter (330 yard), biasanya membidik pada tubuh, khususnya dada. Tembakan ini tergantung pada kerusakan jaringan tubuh, trauma organ, dan darah yang hilang hingga menyebabkan kematian. Sniper polisi yang biasanya melakukan tembakan dari jarak yang jauh lebih pendek mungkin berusaha menembak lebih jitu pada bagian bagian tertentu tubuh atau peralatan khusus.


5. Membidik Target


Sniper dapat membidik orang atau benda, tapi paling sering mereka membidik musuh yang paling penting seperti perwira atau spesialis (yaitu operator komunikasi) sehingga menyebabkan gangguan maksimal terhadap operasi musuh. Personal lainnya yang menjadi target termasuk orang orang yang menunjukan suatu ancaman yang segera bagi sniper, seperti para pembawa anjing yang sering ditugaskan untuk mencari sniper. Apabila mungkin mereka menetapkan target menurun sesuai urutan kepangkatan, atau apabila tak ada orang yang berpangkat, sniper menembak untuk mengacaukan situasi.

6. Relokasi

Sering dalam situasi banyak target, sniper menggunakan relokasi. Sesudah meluncurkan beberapa tembakan dari posisi tertentu, sniper bergerak secara tak terlihat ke lokasi lain sebelum musuh dapat menentukan dimana ia berada dan melakukan serangan balik. Sniper akan sering menggunakan taktik ini untuk menyelamatkan diri, menciptakan suatu atmosfir kekacauan atau kebingunan. Dalam situasi lain yang lebih jarang, relokasi juga digunakan untuk mengurangi faktor angin.


7. Penyamaran Suara


Ketika senapan sniper sangat kuat dan karenanya mengeluarkan letusan yang sangat keras, umumnya sniper menggunakan suatu teknik yang dikenal dengan sound masking, Taktik ini, ditangan seorang penembak jitu yang sangat terampil, dapat digunakan sebagai pengganti peredam suara. Suara yang keras dalam lingkungan, seperti ledakan di udara proyektil altileri atau tepuk tangan gemuruh, sering dapat menyamarkan suara tembakan. Tekink ini sering digunakan dalam operasi rahasia, taktik infiltrasi dan perang gerilya.

Jenis senjata

1. MSG – 90
MSG-90
Data Teknis:
Kaliber: 7,62x51mm NATO (STANAG 2310)
Kapasitas megasen: 5 atau 20 butir (detatchable box magazine)
Aksi: semi oomatis (roller-delayed blowback)
Berat kosong: 6,4 kg
Panjang: 1165mm
Panjang laras: 600mm
Jarak tembak efektif: 1000 meter

MSG-90 merupakan senapan runduk militer semi-otomatis yang dirancang oleh Heckler & Koch. MSG-90 merupakan standar untuk “Militärisches Scharfschützen Gewehr” (senapan runduk penembak tepat), angka “90″ menandai tahun produksi pertamanya.
Senapan ini merupakan versi militer dari senapan PSG1, keduanya merupakan
kelanjutan dari senapan G3. Kesamaan antara MSG-90 dan PSG1 pada trigger group (3 lb adjustable trigger pull). Popor pada MSG-90 dapat disetel posisi ketinggiannya (cheek), alas bahu (shoulder), dan lebih kecil dan lebih ringan dari popor PSG1. Sistem pembidik menggunakan sistem rel ‘Weaver’ untuk meletakan pembidik senapan. Rel yang serupa digunakan pada senapan seri HK21E, 23E, dan G41. Bobot laras lebih kepada moncongnya untuk membantu keharmonisan kestabilannya untuk meningkatkan akurasinya. Laras semakin panjang dengan adanya tambahan flash suppressor. Senapan ini juga dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya.
2. SVD DRAGUNOV ( my fav ^^)
SVDdragunov
Variant:
RUSIA:
- Snayperskaya Vintovka Dragunova Skladnaja (SVDS): versi Linud, dikembangkan pada 1980an. SVDS memiliki popor tubular metal yang dapat ditekuk ke kanan. ada posisi popor terlipat, senapan tidak dapat ditembakan, panjang laras 90mm.
- SVU: versi bullpup dari SVD dengan laras 520mm, dilengkapi bipod dan flash/sound suppressor.
- SVU-A (SVU dengan kemampuan selective fire).
- Dragunov Tiger: versi sipil dari SVD.
CINA:
- Type 79: Tiruan SVD buatan Norinco.
- Type 85: Penyempurnaan dari Type 79.
- NDM-86: Versi ekspor, tersedia dalam kaliber .308 Winchester atau 7.62x54R.
IRAQ:
- Al-Kadesiah: SVD versi Iraq
POLANDIA:
- SWD-M: versi modernisasi dengan laras yang lebih berat, bipod, scope PCO LD-6×42.
Senapan runduk Dragunov SVD (Snayperskaya Vintovka Dragunova), merupakan senapan semi otomatis rancangan Evgeniy Fedorovich Dragunov dari Rusia antara tahun 1958 dan 1963. Senapan ini dianggap sebagai senapan penembak tepat militer pertama dengan presisi tinggi dan banyak dipakai oleh kalangan penembak tepat di negara-negara Eropa Timur. Kamar peluru SVD kaliber 7.62 x 54R, dengan kecepatan laras 830 meter/detik, senapan ini dapat menggunakan amunisi Mosin Nagant M1891/30, tetapi akan lebih akurat untuk amunisi 7N1 yang memang dirancang untuk senapan SVD.
Tahun 1999, amunusi 7N1 diganti dengan 7N14 dengan bobot proyektil 151 grain. Sejauh ini amunisi 7N14 masih belum dipasarkan untuk ekspor.Jarak mematikan tembakan SVD mencapai1000 meter,namun jarak tembak yang paling efektif adalah 600 meter. Standar senapan SVD termasuk scope PSO-1 4×24 dan dengan filter infra-merah pasif bertenaga batere. Terdapat juga reticule yang terdiri dari multiple aiming point (chevrons) untuk pembidikan jarak sampai 1000 meter. Senapan SVD terus dimodernisir oleh pabrik Izhmash dengan menghilangkan lightening cuts (peredam cahaya) pada kedua sisi receiver. Dengan cara tersebut ternyata senapan lebih efektif dalam menggunakan amunisi dengan tekanan yang lebih tinggi.
3. MARK – 12 SPR

Mark-12SPR
Senapan serba guna (Special Purpose Rifle/SPR) AL AS, Mark 12 Mod 0/1 digunakan oleh pasukan khusus AS dalam operasi di Iraq. Senjata ini merupakan format deviasi dari senapan infantri AR15/M16, kamar peluru untuk kaliber 5,56x45mm. Maka perannya lebih diarahkan sebagai fungsi penembak tepat dan penembak runduk terbatas. SPR awalnya diperkenalkan oleh Mark Westrom, saat ini sebagai president direktur Armalite.
Program SPR tumbuh dengan dukungan AD dan AL Amerika karena kemampuannya yang jauh lebih baik dari senapan karabin M4 M4 namun ukurannya lebih pendek dari standar M16A2/A4. Perkembangannya berjalan seiring dengan program SOPMOD Block II, dan senapan pengintai U.S. Navy SEAL (16″ flat-topped AR-15/M16).
4. SR-25
SR-25
Senapan runduk semi-otomatis SR-25 dirancang oleh Eugene Stoner dan diproduksi oleh Knight’s Armament Company. Menggunakan metoda rotating bolt dan sistem gas direct impingement. Dasar mekanismenya mirip AR-10 Stoner (sama dengan AR-15/M16), yang dirancang ulang untuk kaliber 7.62 x 51 mm NATO. Lebih dari 60% komponen SR-25 serupa dengan komponen AR15/M16 – kecuali receiver, hammer, laras dan carrier/bolt. Laras SR-25 dibuat oleh Remington Arms dengan model rifling 5R (5 grooves, rounded), dengan twist 1:11.25 (1 putaran dalam jarak 11.25″ (286mm)). Panjang laras 609mm jenis free-floating dengan tingkat akurasi 0,75 MOA (minute of arc) – sangat bagus untuk semi-otomatis. Semua model SR-25 dilengkapi dengan sistem rel Picatinny-weaver pada bagian atasnya untuk dipasangi berbagai macam alat teropong bidik, termasuk tuas penjinjing M16A3 dengan pisir logamnya.
Senapan ini dirancang untuk penembakan 1 minute-ofangle groups pada jarak 600 yards (~150mm groups at 550 meters). Sistem senapan runduk AL-AS Mk 11 Mod 0 (Nomor stok nasional 1005-01-475-7980) merupakan sistem senapan yang lengkap dengan dasar rancangan senapan semiotomatis SR-25. Awalnya dikonstruksi untuk memenuhi kebutuhan pihak US Navy SEAL.
5. MK-11
MK-11
SPESIFIKASI:
Varian: Match rifle – laras 609mm, bobot: 4,88 kg
Match rifle ringan – laras 508mm, bobot: 4,31 kg
Karabin – laras 406mm, bobot: 3,52 kg
Sport – laras 508mm, bobot: 3,97 kg
Panjang senapan: 1118mm
Kaliber amunisi: 7,62x51mm NATO
Aksi: Gas operation, rotating bolt, semi-automatic
Mk 11 Mod 0 oleh kalangan luas dianggap sebagai salah satu senapan semi-otomatis yang sangat akurat, digunakan juga oleh kalangan pasukan elit Israel. Dibuat juga untuk versi sipil dengan harga jual US$. 7.500 per pucuk. Mk 11 Mod 0 menggunakan amunisi kaliber 7.62x51mm NATO (setara dengan .308 Winchester). Sistem Mk11 termasuk senapan, magasen isi 20 butir, QD scope ring, Leupold Vari-X Mil-dot riflescope, Harris swivel-base bipod pada Knight mount, dan QD sound suppressor, diproduksi oleh Knight’s Armament Co. Menurut pihak pabrik Knight’s Armament Company, inti dari sistem Mk 11 adalah freefloated RAS (Rail Accessory System) fore-end.
Fore-end aluminium tidak menimbulkan kontak dengan laras didepan receiver, sehingga memungkinkan untuk mencapai keakuratan yang tinggi. Mk 11 Mod 0 menggunakan RAS fore-end KAC 11.35 in (288 mm) long match, memudahkan dalam Penambahan/pengurangan komponen dengan standar MIL-STD-1913. Sistem Mk 11 Mod 0 sama dengan KAC senapan runduk semi-otomatis XM110 yang menggunakan sistem rel URX, memiliki popor yang dapat disesuaikan panjangnya.

6. XM 107 / M107
XM107_M107
Senapan runduk jarak jauh, semi-otomatis M107 kaliber .50 BMG, mulai digunakan oleh AD AS awal tahun 2000, untuk versi komersial disebut sebagai Barret M107. Ini merupakan jenis baru dari M82 Special Applications Scoped Rifle. M107 digunakan untuk taktis tradisional penembak runduk, namun untuk jarak jauh, kontra penembak runduk, dan peran anti-material. Tidak ada perbedaan yang significant antara Barret M82A1M/M82A3 dan M107. Namun pada M107 terdapat monopod belakang dan sedikit penyempurnaan pada bagian dalam isi senapan. XM107 awalnya dibuat sebagai senapan runduk bolt-action yang menjadi pilihan AD
Amerika setelah melalui kompetisi ketat. Pemilihan XM107 ini didasari dari versi Barret M95.
Namun sesunggunya AD AS tidak memerlukan senapan runduk tersebut. Saat pernyataan tidak ada kebutuhan dikeluarkan, justru anggaran untuk XM107 sudah disediakan. Maka diambil keputusan untuk mengganti M82 dengan M107. Barrett saat ini tengah mengembangkan M107 dalam versi yang lebih ringan dalam program yang disebut “Anti-Material Sniper Rifle Congressional Program,” dan sudah dibuat skema untuk pembuatan komponen utamanya seperti rangka receiver dan muzzle brake dengan bahan yang lebih ringan. Barret XM107 dan M107, seperti versi M82 masih dikelompokkan pada Barrett “Light Fifty” (kaliber .50).
7. M82A1
M82Ai
Kaliber: .50 BMG (12,7 x 99mm)
Operasi: short recoil, semi-automatic
Panjang keseluruhan: 1448 mm
Panjang laras: 737mm
Megasen: isi 10 butir peluru
Pembidik: telescopic 10x
Bobot kosong: 12,9 kg
Muzzle velocity: 854 meter/detik (M3 Ball)
Jarak efektif: 1800 meter
Akurasi: sub-MOA dengan amunisi match
Harga perunit: sekitar US$. 8,010.00
8. M82A2
M82A2
Kaliber: .50 BMG (12,7x99mm)
Panjang: 1409mm
Panjang laras: 737mm
Bobot kosong: 14,75kg
Jarak tembak maksimum atas target peralatan: 2100 meter
Muzzle velocity: 900 meter/detik.
Kapasitas megasen: 10 butir.
Harga perunit: sekitar US$ 6,000.00
Status: tidak diproduksi lagi.
9. M82A3 BARRET
M82A3_barret
SASR (Special Application Scoped Rifles) M82A1 dan M82A3 merupakan senapan runduk jarak jauh caliber .50 BMG, efektif untuk menghadapi target manusia maupun material. Banyak digunakan oleh kalangan USMC. Amunisi untuk M82A1/A3. Untuk mencapai keakuratan maksimum digunakan amunisi DODIC A606, kaliber .50 API MK211 Mod 0, digunakan sebagai standar untuk operasi. Juga dapat menggunakan amunisi jenis standar militer .50 cal. M2 Browning (.50 BMG atau 12,7x99mm NATO). Tidak dibenarkan untuk menggunakan amunisi jenis .50 SLAP (Saboted Light Armor Penetrator). Pembidik Optik untuk M82A1/A3.
Senapan M82 dilengkapi dengan pembidik optic Leupold M series 10x atau Unertl 10-power scope, USMC menggunakan 10x Unertl Sniper Scope yang biasa digunakan pada senapan runduk M40A1/A3. M82A1M (USMC M82A3) dilengkapi dengan rel Picatinny (MIL-STD-1913) untuk pemasangan alat bidik seperti AN/PVS-10. Disiapkan juga pisir lipat sebagai pendukung.
10. XM500
XM500
Kaliber : .50BMG (12.7x99mm)
Operasi : gas operated, semi-automatic
Bobot : 11.8 kg
Panjang : 1168 mm (46″)
Megasen : isi 10 butir
Mulai diperkenalkan pada tahun 2006, dibandingkan senapan runduk produksi Barret Firearms Co. lainnya, senapan ini lebih ringan, kompak dan ergonomis serta memiliki akurasi yang lebih tinggi (karena factor stationary, non-recoiling barrel), kontruksi dengan layout bullpup. Jarak tembaknya sama dengan versi Light Fifty (keluarga M82). Kamar gas dan piston berada dibawah laras.
Kunci laras menggunakan rotary bolt. Popor bullpup terbuat dari bahan metal, dengan alas bahu dari bahan karet. Dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya. DIlengkapi dengan rel Picatinny untuk meletakkan alat bidik.
11. XM109 BARRET
XM109_barret
Kaliber: 25x59mm
Operasi: Short recoil, semi-otomatis
Megasen: isi 5 butir amunisi
Bobot: 15 kg
Panjang keseluruhan: 1168mm
Muzzle velocity: 790 meter/detik
Jarak tembak efektif: 3000 meter (3 km)
Pengembangan senapan runduk diberbagai pabrik senjata terus dilakukan bahkan sampai dengan saat ini. Kecenderungan pengembangan senapan runduk anti-material semakin intensif sejalan dengan pengamatan berbagai operasi yang ada saat ini seperti invasi Amerika dan sekutunya di Iraq dan berbagai operasi anti-teroris.
Pengembangan dilakukan bukan saja untuk memperoleh jenis senapan baru, tetapi juga untuk mendapatkan amunisi jenis baru yang dianggap lebih efektif.

Pindad SPR

Senapan runduk SPR adalah singkatan dari Senapan Penembak Runduk produksi PT. Pindad, Indonesia. Senapan ini memungkinkan penembak untuk mengatur ketinggian posisi dan stabilitas senapan dengan cara mengatur bipod pada bagian bawah depan laras, melihat sasaran dengan alat bidik tipe teleskop menjadikannya senapan runduk dengan akurasi yang tinggi. Senapan runduk ini tersedia dalam tiga varian yaitu SPR-1 dan SPR-3 diisi dengan peluru kaliber 7,62 x 51 mm, sedangkan SPR-2 diisi dengan peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm[1].

Sejarah

Senapan ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan militer Indonesia akan jenis senapan runduk dengan kemampuan tinggi dan harga yang lebih terjangkau [2] jika dibandingkan senapan runduk seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Yugoslavia.

Varian

SPR-1

Senapan ini jika dilihat sekilas bisa dikatakan versi militer untuk senapan runduk olahraga standar tipe bolt action[3], dengan mengadopsi model senapan Remington 700 [4], peluru tipe 7,62 x 51 mm dimasukan satu persatu secara manual karena senapan ini tidak dilengkapi magazen (magazen chamber). Dengan bipod, popor model thumb-hole stock dan cheekpiece (dudukan pipi penembak) yang dapat diatur ketinggiannya, dilengkapi dengan alat bidik optik menjadikannya senapan runduk yang memiliki tingkat stabilitas dan akurasi tinggi dalam jarak 700 sampai 1000 meter.

SPR-2

Spesifikasi dasar dari senapan SPR-2 hampir sama dengan tipe SPR-1 dengan masih mengadopsi sistem mekanisme bolt action akan tetapi memiliki fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya antara lain memiliki magazine chamber, posisi popor yang dapat diatur, dan kemampuan menembus plat baja setebal dua sentimeter dalam jarak 1000 meter. Hal ini dimungkinkan karena SPR-2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG sebagaimana yang digunakan oleh "Heavy Sniper Rifles" atau "Anti Material Rifles" lainnya. Dengan berat sekitar 16 Kg, senapan ini juga memiliki dimensi yang sangat besar. Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari senapan Zastava Black Arrow M93 buatan Serbia dan Mechem NTW-20 buatan Afrika Selatan.

Pindad SPR

Spr.jpg
Senapan Penembak Runduk SPR
Tipe Senapan runduk
Negara asal Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh TNI, Polri
Sejarah produksi
Produsen PT. Pindad
Varian SPR-1, SPR-2 dan SPR-3
Spesifikasi
Berat 6.8 kg (SPR-1)

Peluru 7,62 x 51 mm
Mekanisme Bolt-action
Jarak efektif 1000 - 1500 meter (SPR-1) 2000 meter (SPR-2), 2100 meter (SPR-3)
Amunisi Manual (SPR-1) Magazen box isi 5 butir peluru (SPR-2), (SPR-3)
Alat bidik Teleskopik
SPR-3 Memiliki fitur sama dengan SPR-2 , hanya menggunakan peluru 7,62mm NATO. Jarak efektif sama dengan SPR-1, 700-1000m. Tergantung jenis peluru yang digunakan. Apabila menggunakan tipe AP (Armor Piercing), maka akan mampu menembus plat baja setebal 2mm pada jarak 500m

Taktik kontra-sniper

Terjadinya sniper perang telah menyebabkan evolusi banyak kontra-sniper taktik . Ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh penembak jitu untuk kekuatan tempur, yang sering dapat berbahaya bagi kedua kemampuan bertarung dan moral.

Mengurangi resiko kerusakan

Selama fase menguntit dari serangan penembak jitu akan, jika waktu memungkinkan, cobalah untuk mengidentifikasi target bernilai tinggi seperti petugas senior atau senior yang bintara . Dia akan melakukan hal ini dengan erat mengamati perilaku orang-orang di depannya. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab dan kemudian mempersiapkan untuk menembak mereka. Secara alami berikut bahwa para pemimpin harus berusaha untuk berbaur dengan latar belakang dengan menghindari segala sesuatu yang membedakan mereka dari para prajurit yang paling junior dan menarik kepentingan penembak jitu. Dalam rangka untuk mengurangi kemampuan penembak jitu untuk merusak rantai komando, doktrin dan peralatan perlu mencegah diamati "kepemimpinan" perilaku dan tanda-tanda. Insignia, misalnya peringkat lencana, harus ditundukkan (gelap / hitam sebagai lawan warna-warna cerah), warna kamuflase pada kamuflase , pertempuran-gaun identik untuk semua jajaran, pegawai militer dan kemewahan berbasis peringkat (seperti menghormat ) dihindari di daerah maju, dan perintah dan instruksi harus diberikan diam-diam. Selain itu, tindakan-tindakan lain seperti melihat peta, menggunakan radio, menunjuk otoritatif, berpantang dari tugas-tugas rendah dan bentuk lain dari bahasa tubuh dapat mengkhianati peringkat perwira. Namun, penting untuk menekankan bahwa jika penembak jitu tidak dapat mengidentifikasi pejabat atau bintara, ia kemudian dapat memilih setiap orang bahwa ia memiliki peluang bagus untuk memukul.
Aset berharga harus diparkir di pasir-kantong redoubts sampai mereka diluncurkan, mencegah "anti- materiel "serangan. Ini adalah taktik yang bijaksana dalam situasi apapun, karena mencegah kerusakan dari fragmen.

Mencari penembak jitu menyerang

Setelah serangan penembak jitu telah terjadi, tugas yang paling sulit adalah menentukan lokasi penembak jitu. Karena penembak jitu menggunakan kamuflase, hati-hati memilih posisi mereka menembak, dan sering menyerang dari jarak jauh, mereka sering mampu menyerang dan menarik tanpa pernah menunjuk. Menyadari metode penembak jitu gunakan untuk menyembunyikan diri juga integral ini, karena sebagian besar benda yang biasanya diabaikan dapat berfungsi sebagai sarang penembak jitu '. Ini termasuk mobil stasioner yang secara khusus memiliki lubang dipotong melalui mana penembak jitu dapat menembak, fungsi driver sebagai spotter. Hal ini juga dapat mencakup kotak atau tumpukan puing-puing.

Sniper vs sniper

Seorang penembak jitu yang ramah umumnya alat kontra-sniper yang paling efektif. Dengan pelatihan serupa, pengetahuan tentang lingkungan, dan peralatan, sniper ramah dapat menawarkan nasihat untuk skuad, kemampuan pencarian ditingkatkan, dan sarana untuk memerangi sniper musuh secara langsung. Ketika diberitahu apa yang harus diperhatikan, skuad juga dapat bertindak sebagai mata dan telinga tambahan untuk sniper friendly. Selain mengawasi skuad, penembak jitu ramah juga memiliki opsi untuk melepas dan melibatkan penembak jitu musuh. Tanpa bantuan dari luar dari skuad, keterampilan masing-masing penembak jitu memainkan peran penting dalam menentukan kemenangan. Sebuah duel sniper sering dapat mengalihkan perhatian sniper musuh dari misinya.
Triangulasi : teknik di dua atau lebih lokasi dapat lebih akurat mengidentifikasi posisi penembak jitu pada saat penembakan.

Delay suara ("retak-bang"): The musuh supersonik peluru menghasilkan sonic boom , menciptakan "celah" suara karena mereka lewat. Jika kecepatan peluru musuh diketahui, kisaran nya dapat diperkirakan dengan mengukur penundaan antara lewat peluru dan suara tembakan senapan, kemudian membandingkannya dengan tabel nilai. Ini hanya efektif pada jarak hingga 450 meter, di luar ini, penundaan terus meningkat, tetapi pada tingkat yang terlalu kecil bagi manusia untuk membedakan secara akurat. Juga, di daerah perkotaan, suara dapat memberikan hasil yang tidak akurat karena bangunan di daerah dapat relay arah suara palsu.

Detector: Sistem 'sniper detektor, bernama Boomerang , dikembangkan melalui Defense Advanced Research Projects Agency dan dapat menentukan jenis peluru, lintasan, dan titik api lokasi penembak yang tidak diketahui. Sistem ini menggunakan sensor mikrofon untuk mendeteksi kedua ledakan moncong dan sonik gelombang kejut yang berasal dari peluru berkecepatan tinggi. Sensor mendeteksi, mengklasifikasikan, melokalisasi dan menampilkan hasil pada peta segera setelah tembakan. Sensor sistem biasanya dipasang pada kendaraan. Militer Amerika Serikat juga mendanai proyek yang dikenal sebagai RedOwl, yang menggunakan laser dan sensor akustik untuk menentukan arah yang tepat dari mana putaran sniper telah dipecat. Sistem RedOwl telah diuji pada Packbot robot dari iRobot Corporation.

Kontra Sniper
Setelah posisi penembak jitu diketahui atau diduga, pilihan lain berikut:

Artileri : Jika posisi umum sniper dapat ditentukan dengan cara lain, daerah tersebut dapat dibombardir oleh mortir atau artileri. Roket dan rudal bahkan dipandu juga digunakan, biasanya jika sniper telah menjadi masalah besar dan upaya menetralisir lainnya telah gagal.
Tabir asap : Di perkotaan atau lingkungan lain dengan gerakan dan bidang pandang terbatas, asap dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyaring gerakan ramah. Hal ini dapat digunakan baik untuk melewati dan melarikan diri, atau untuk menutup dalam pada dan menghilangkan sniper musuh. Prajurit biasa masih bisa melakukan kerusakan melalui asap dengan menembakkan secara acak atau pada intuisi, tapi sniper kehilangan keuntungan presisi dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memukul sesuatu dengan volume yang tembakannya jauh lebih rendah mungkin. Musuh yang ditentukan, seperti senapan mesin berat emplaced, akan api secara acak melalui asap, jadi ini adalah taktik yang berbahaya. Hal ini juga harus dicatat bahwa senjata peluang juga dapat memberikan layar asap, apa pun dari memicu tangki bensin mobil, minyak drum, atau menggunakan granat fragmentasi untuk membuang puing-puing dan cepat pecah berhadapan dan konsentrasi. Flash-Bang (gangguan) granat memiliki radius ledakan granat fragmentasi yang lebih luas daripada.

Rus
h:Juga dikenal sebagai "Dekat Dengan Dan Hancurkan." Jika skuad ditembaki oleh penembak jitu dan mengambil korban, agar dapat diberikan untuk buru-buru posisi penembak jitu. Jika sniper ini terlalu jauh untuk terburu-buru langsung, "terburu-buru untuk menutupi" juga dapat digunakan. Skuad dapat mengambil korban, tetapi dengan banyak target bergerak dan lambat-menembak senapan, kerugian biasanya kecil dibandingkan dengan posisi memegang dan perlahan-lahan mengambil off.

Gerakan menjepit :
Jika posisi penembak jitu diketahui namun pembalasan langsung tidak memungkinkan, sepasang regu dapat bergerak melalui penyembunyian (sebaiknya cover) dan drive sniper terhadap kelompok yang berisi target.
Hal ini mengurangi kemungkinan bahwa penembak jitu akan menemukan tersembunyi, melarikan diri rute cepat. Sebuah serangan gerakan menjepit dapat dikombinasikan dengan artileri atau mortir, selama ini erat terkoordinasi, yaitu daerah sasaran yang dicakup oleh pemboman tidak tumpang tindih dengan pergerakan pasukan kontra-menyerang. Bahkan jika pemboman tidak membunuh atau melukai penembak jitu, mungkin menyiram dia dari penutup.

Metode
dasar identifikasi sniper

  1. Para pembela memonitor kontak. Segera setelah kontak diambil, para pembela mencoba untuk memastikan untuk berlindung. Jika pembela pada turun, mereka mencoba untuk memastikan cover penutup terdekat dan paling aman mungkin. Jika pembela dipasang, mereka mencoba untuk memastikan semua penembak mengurangi ke "Chin tali parit" di mana tidak ada yang menunjukkan dari kendaraan tapi dagu dan di atas. Para pembela mencoba untuk memastikan penembak memiliki perisai yang tepat.
  2. Para pembela memindai daerah untuk menemukan posisi penembak jitu.
  3. Para pembela pop asap untuk menutupi dan menyembunyikan posisi mereka.
  4. Para pembela menunjuk elemen, tutup dengan elemen dan menghancurkan musuh.
  • "Pelacakan elektronik"
  1. Dalam protes Mesir selama 2011, Twitter , Facebook , dan jaringan sosial lainnya telah digunakan untuk pin titik penembak jitu dan memperingatkan orang lain dari lokasi mereka.

Referensi

  1. Online Etymology Dictionary - Snipe"
  2. The Sniper, SWAT Teams Grow In Number". CBS News.