Cari Disini

Gangguan Kepribadian Narsistik(Narsisisme)


Gangguan Kepribadian Narsistik(Narsisisme)

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah gangguan kepribadian  di mana individu digambarkan sebagai yang berlebihan(istimewa)disibukkan dengan masalah tentang  pribadinya, kekuasaan , prestise dan kesombongan . Kondisi ini mempengaruhi satu persen dari manusia di bumi dan tanpa mereka sadari .dampak Narsistik terhadap lingkungan(orang lain) kadang berdampak serius dan kurang menyenangkan,dan memang orang yang menidap Gangguan Kepribadian narsisitik  sulit diterima oleh banyak pihak(orang di sekitarnya) yang merasakan setiap prilakunya di luar kewajaran

Sejarah

The Penggunaan istilah "narsisme" untuk menggambarkan kesombongan berlebihan dan keegoisan mendahului oleh bertahun-tahun klasifikasi medis modern gangguan kepribadian narsisistik. Kondisi ini dinamakan seorang pemuda mitologi Yunani bernama Narcissus yang menjadi tergila-gila dengan bayangannya sendiri di sebuah danau. Dia tidak menyadari pada awalnya bahwa itu adalah bayangannya sendiri, Istilah "struktur kepribadian narsis" diperkenalkan oleh Kernberg pada tahun 1967 dan "gangguan kepribadian narsistik" pertama kali diusulkan oleh Heinz Kohut pada tahun 1968. 

Keterangan

Orang yang didiagnosis dengan Narcissistic Personality Disorder ditandai oleh perasaan tidak beralasan diri penting. Mereka memiliki rasa hak dan menunjukkan kebesaran dalam keyakinan dan perilaku mereka. Mereka memiliki kebutuhan yang kuat untuk kekaguman(dikagumi), tapi kurangnya perasaan empati terhadap orang lain.

Gejala

Gejala gangguan ini, seperti yang didefinisikan oleh DSM-IV-TR meliputi: 
  • Mengharapkan untuk diakui sebagai superior dan khusus, tanpa prestasi unggul (membesarkan rutinitas keseharian agar terlihat besar dan di kagumi)
  • Mengharapkan perhatian konstan, kekaguman dan positif penguatan dari orang lain secara berlebihan
  • Iri orang lain dan percaya orang lain iri terhadap dia /Dirinya
  • Sibuk dengan pikiran dan fantasi sukses besar, daya tarik yang sangat besar, kekuasaan, kecerdasan (fakta terbalik dengan realita )
  • Tidak memiliki kemampuan untuk berempati dengan perasaan atau keinginan orang lain
  • Sombong dalam sikap dan perilaku (menutupi kekurangan dan kelemahanya)
  • Memiliki harapan perlakuan khusus yang tidak realistis dari orang lain
  • selalu melebihkan sesuatu hal kecil agar terlihat besar 
  • Sulit merubah Prilaku yang merugikan dirinya dan orang lain
  • Tidak Berpikir Logis 
  • Mengabaikan nasehat atau teguran dari orang lain

Per Mayo Clinic, gangguan kepribadian narsistik ditandai dengan dramatis, perilaku emosional, yang dalam kategori yang sama sebagai gangguan kepribadian antisosial . 
Narsisistik gejala gangguan kepribadian dapat mencakup:
  • Percaya bahwa Anda(dirinya) lebih baik daripada yang lain atau merasa hebat
  • Berfantasi tentang kekuasaan, kesuksesan dan daya tarik
  • Melebih-lebihkan prestasi atau bakat(membuat hal kecil seolah besar)
  • Mengharapkan pujian konstan dan kekaguman dari orang lain
  • Percaya bahwa Anda(dirinya) istimewa dan bertindak tidak sesuai 
  • meniru karekater (tokoh pahlawan di komik atau film)
  • Gagal atau tidak dapat mengenali emosi dan perasaan orang lain(tidak menghargai Orang lain)
  • Mengharapkan orang lain untuk pergi bersamanya dengan ide-ide dan rencana Anda (dirinya) 
  • Mengambil keuntungan dari orang lain 
  • Mengekspresikan penghinaan bagi mereka (orang lain) yang dirasa merasa lebih rendah darinya
  • Menjadi iri pada orang lain
  • Percaya bahwa orang lain iri padanya
  • Kesulitan menjaga hubungan yang sehat dengan lingkungan
  • Menetapkan tujuan realistis
  • Menjadi mudah terluka dan ditolak (pedendam,sulit memaafkan)
  • Memiliki harga diri yang rapuh 
  • Tampil sebagai keras hati,keras kepala atau emosional (tetapi hanya kepura-puraan)
  • Terlalu tinggi dan besar hingga apa yang dilakukanya seluruhnya besar
  • Merasa mereka akan memikirkannya,membicarakanya,memujinya,menirunya 
Selain gejala-gejala ini, orang tersebut dapat menampilkan kesombongan, menunjukkan keunggulannya, dan mencari kekuasaan.  Gejala-gejala gangguan kepribadian narsistik dapat mirip dengan ciri-ciri individu dengan harga diri yang kuat dan kepercayaan diri, diferensiasi terjadi ketika mendasari psikologis struktur sifat-sifat ini dianggap patologis . Narsisis memiliki seperti rasa tinggi terhadap harga dirinya bahwa mereka menghargai diri mereka sebagai inheren baik daripada yang lain, walaupun pada kenyataannya mereka memiliki  harga diri yang rapuh , tidak bisa menangani kritik , dan akan sering mencoba untuk mengkompensasi kerapuhan ini  dengan meremehkan atau merendahkan orang lain dalam upaya untuk memvalidasi mereka sendiri. Ini adalah kecenderungan yang merupakan karakteristik dari narsisme sebagai lawan kondisi psikologis lain yang mempengaruhi tingkat harga diri. 


Contoh Prilaku keseharian Narsistik
Bersikap berlebihan dalam rutinitas keseharian yang memang biasanya dilakukan banyak orang(orang normal)
Menonton tv dengan voleme yang keras(kuat) hanya untuk mendapatkan perhatian,pujian dan kekaguman dari orang lain,dengan tanpa mempertimbangkan orang lain di sekitarnya merasa terganggu
Seperti saat mandi untuk mendapatkan kekaguman kadang si narsisiktik berusaha terlihat sempurna(tolol menurut orang normal)walaupun di balik tembok dan tak terlihat orang lain,berprilaku buruk dengan membuang air secara berlebihan,bernyanyi dengan suara berlebihan  ataupun hal yang lain yang dapat mendatangkan kekaguman atau pujian dari orang lain,faktanya kesempurnaan tersebut hanya menurut dirinya bukan lingkungan(orang lain berpikir yang sehat)
Makan secara berlebihan dan seolah terasa nikmat(palsu),dengan memperlihatkan hal tersebut kepada orang lain agar dapat mengesankan orang lain dan di kagumi oleh lingkunganya
Sikap Prilakunya atau hal yang dilakukanya harus di ketahui orang lain,diakui,dikagumi dan dipuji,walupun itu bukan hal yang besar(hal sepele) dan kadang menggangu,tidak wajar,terlihat aneh,bodoh dan palsu karena sangat berlebihan dalam melakukanya,seperti cara duduk,minum,bahkan menarus sebuah gelas semua penuh dengan kepalsuan dan berlebihan karena demi pujian dan kekaguman dari orang lain.
Penderita narsisisme merasa dirinya hebat dan terjerumus dalam delusi kemegahan.menderita kompleks rendah diri yang parah sehingga tidak dapat mentoleransi kritik daro orang. Untuk menghindari kritik, mereka terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain(karekter Pahlawan di film,comik). Hal itu membuat mereka selalu merasa tidak layak, yang kemudian dikompensasikan dengan membual dan memuji-muji diri.
Karena selalu menginginkan yang terbaik dalam segala hal, penderita narsisme tidak dapat bahagia. Iri hati dan cemburu adalah emosi yang paling umum. Mereka tidak pernah menunjukkan rasa syukur atau empati. Kehidupan mereka bertumpu pada bagaimana dunia luar melihat mereka, dalam hal prestasi, kekayaan dan penampilan.
Pada dasarnyanya setiap manusia memiliki sifat narsisatik tetapi kebanyakan dapat mengontrol keinginan buruknya tersebut dan mengubah prilakunya
Narsistik dalam Islam merupakan hal yang paling di benci oleh ALLAH SWT

Sikap ghuluw (melampaui batas atau berlebih-berlebihan) dalam agama adalah sikap yang tercela dan dilarang oleh syariat. Sikap ini tidak akan mendatangkan kebaikan bagi pelakunya; juga tidak akan membuahkan hasil yang baik dalam segala urusan. Terlebih lagi dalam urusan agama.

Banyak sekali dalil-dalil al-Qur'ân dan Sunnah yang memperingatkan dan mengharamkan ghuluw atau sikap melampaui batas tersebut.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". [al-Mâ`idah/5:77]

Dalam hadits yang diriwayatkan dari `Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu anhu, dia berkata: "Pada pagi hari di Jumratul Aqabah ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di atas kendaraan, beliau berkata kepadaku: “Ambillah beberapa buah batu untukku!” Maka aku pun mengambil tujuh buah batu untuk beliau yang akan digunakan melontar jumrah. Kemudian beliau berkata:

أَمْثَالَ هَؤُلاَءِ فَارْمُوْا ثُمَّ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ

“Lemparlah dengan batu seperti ini!” kemudian beliau melanjutkan:
“Wahai sekalian manusia, jauhilah sikap ghuluw (melampaui batas) dalam agama. Sesungguhnya perkara yang membinasakan umat sebelum kalian adalah sikap ghuluw mereka dalam agama.”[1]

Ghuluw dalam agama itu sendiri adalah sikap dan perbuatan berlebih-lebihan melampaui apa yang dikehendaki oleh syariat, baik berupa keyakinan maupun perbuatan.[2]

Penting

Hanya Orang Tolol,Idiot,Bodoh dan pecundang yang memerihara Narsime,menjadi pecundang di dunia nyata,lari dari kenyataan,tak mampu memerima keadaan diri sendiri,menjadi penipu bagi dirinya,menjadi beban orang sekitarnya,diasingkan dari lingkungannya,hanya mampu berkhayal tentang kekuasaan semu,menjadi tokoh semu,itu karena sikap berlebihan saja dan terima kehancuran atas itu semua

Sumber

http://almanhaj.or.id/content/3435/slash/0/fenomena-ghuluw-melampaui-batas-dalam-agama/

http://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme