Minum Obat Hipertennsi Pagi atau Malam
Pengendalian
penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi terkait erat dengan kedisiplinan
penderita mengonsumsi obat dan gaya hidup sehat. Tekanan darah tinggi yang
tidak dikontrol dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal jantung,
sampai gagal ginjal. Melansir Hello Sehat, dokter umumnya akan meresepkan obat
hipertensi, apabila tekanan darah masih cenderung tinggi kendati sudah tiga
bulan menjalani gaya hidup sehat. Baca juga: 7 Cara Mengontrol Hipertensi,
Selain dengan Obat Lantas, kapan waktu terbaik minum obat hipertensi? Minum
obat hipertensi di pagi hari Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), ada dua jenis obat hipertensi. Obat pengontrol tekanan darah dari
golongan Ace Inhibitor (captopril, ramipril), lebih dianjurkan untuk dikonsumsi
sebelum makan. Karena penyerapan obat tersebut rentan terganggu oleh makanan.
Sedangkan obat antihipertensi dari propranolol, amlodipin, candesartan,
disarankan untuk dikonsumsi setelah makan. Menurut Kemenkes, obat-obatan
tersebut dianjurkan untuk diminum pada pagi hari. Karena ada studi yang
menunjukkan tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 09.00-11.00
dan paling rendah di malam hari setelah Anda tidur. Sehingga, mengacu riset
tersebut, obat antihipertensi disarankan untuk diminum antara pukul
09.00-11.00. Baca juga: Resep Infused Water Timun untuk Turunkan Tekanan Darah
Tinggi Minum obat hipertensi di malam hari Kendati ada anjuran untuk minum obat
antihipertensi pada pagi hari, studi yang dipublikasikan di European Heart
Journal (2018) menyebut minum obat tekanan darah tinggi di malam hari lebih
baik daripada pagi hari. Riset dari ahli di Spanyol tersebut meneliti 19.000
penderita hipertensi yang rutin minum obat antitekanan darah tinggi dari tahun
2008 sampai 2018. Hasilnya, pasien yang minum obat sebelum tidur, risiko
serangan jantungnya turun 44 persen, peluang gagal jantung turun 42 persen,
risiko stroke turun 49 persen, dan risiko kematian karena penyakit
kardiovaskular turun 45 persen. Perwakilan peneliti Ramon Hermida dari University
of Vigo menyampaikan, penurunan risiko komplikasi hipertensi tersebut terkait
kontrol tekanan darah yang lebih baik saat tidur. "Kami telah
mendokumentasikan, tekanan darah saat tidur adalah penanda paling signifikan
dari risiko kardiovaskular," jelasnya, seperti dilansir Web MD. Namun,
Hermida memberikan catatan objek risetnya tersebut memiliki ritme tidur yang
teratur, seperti bangun tidur di pagi hari dan tidur malam tidak terganggu.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal? Begini Cara Pengukuran Paling Akurat
Rutin adalah kunci Terlepas dari silang pendapat waktu terbaik minum obat
hipertensi, ahli jantung dari RS Lenox Hill di New York, AS, Dr. Satjit Bhusri,
berpendapat pasien perlu berkonsultasi dengan dokternya terkait waktu minum
obat. Menurutnya, waktu terbaik minum obat bagi pasien tergantung dengan
kondisi fisik, aktivitas, dan tekanan darah masing-masing. Alih-alih terlibat
dalam perdebatan waktu minum obat, Bhusri lebih menekankan pada pentingnya
konsistensi untuk mengoptimalkan kontrol tekanan darah. "Kuncinya rutin,
tidak melewatkan dosis anjuran. Hal yang lebih buruk daripada tekanan darah
tinggi adalah perubahan tekanan darah karena ketidakpatuhan minum obat,"
kata dia. Selain patuh dan rutin minum obat sesuai anjuran dokter, Bhusri juga
menyebut penderita hipertensi perlu mengendalikan emosi dan menjaga gaya hidup
sehat.
Sumber Artikel :https://health.kompas.com/read/2020/03/09/200600068/minum-obat-hipertensi-pagi-atau-malam-hari-mana-yang-lebih-baik-?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Sumber Artikel :https://health.kompas.com/read/2020/03/09/200600068/minum-obat-hipertensi-pagi-atau-malam-hari-mana-yang-lebih-baik-?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Pengendalian penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi terkait erat dengan kedisiplinan
penderita mengonsumsi obat dan gaya hidup sehat.
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol dapat menyebabkan penyakit
jantung, stroke, gagal jantung, sampai gagal ginjal.
Melansir Hello Sehat, dokter umumnya akan meresepkan obat hipertensi,
apabila tekanan darah masih cenderung tinggi kendati sudah tiga bulan
menjalani gaya hidup sehat.
Baca juga: 7 Cara Mengontrol Hipertensi, Selain dengan Obat
Lantas, kapan waktu terbaik minum obat hipertensi?
Minum obat hipertensi di pagi hari
Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada dua jenis obat
hipertensi.
Obat pengontrol tekanan darah dari golongan Ace Inhibitor (captopril,
ramipril), lebih dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum makan.
Karena penyerapan obat tersebut rentan terganggu oleh makanan.
Sedangkan obat antihipertensi dari propranolol, amlodipin, candesartan,
disarankan untuk dikonsumsi setelah makan.
Menurut Kemenkes, obat-obatan tersebut dianjurkan untuk diminum pada
pagi hari.
Karena ada studi yang menunjukkan tekanan darah mencapai angka paling
tinggi pada pukul 09.00-11.00 dan paling rendah di malam hari setelah
Anda tidur.
Sehingga, mengacu riset tersebut, obat antihipertensi disarankan untuk
diminum antara pukul 09.00-11.00.
Baca juga: Resep Infused Water Timun untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Minum obat hipertensi di malam hari
Kendati ada anjuran untuk minum obat antihipertensi pada pagi hari,
studi yang dipublikasikan di European Heart Journal (2018) menyebut
minum obat tekanan darah tinggi di malam hari lebih baik daripada pagi
hari.
Riset dari ahli di Spanyol tersebut meneliti 19.000 penderita hipertensi
yang rutin minum obat antitekanan darah tinggi dari tahun 2008 sampai
2018.
Hasilnya, pasien yang minum obat sebelum tidur, risiko serangan
jantungnya turun 44 persen, peluang gagal jantung turun 42 persen,
risiko stroke turun 49 persen, dan risiko kematian karena penyakit
kardiovaskular turun 45 persen.
Perwakilan peneliti Ramon Hermida dari University of Vigo menyampaikan,
penurunan risiko komplikasi hipertensi tersebut terkait kontrol tekanan
darah yang lebih baik saat tidur.
"Kami telah mendokumentasikan, tekanan darah saat tidur adalah penanda
paling signifikan dari risiko kardiovaskular," jelasnya, seperti
dilansir Web MD.
Namun, Hermida memberikan catatan objek risetnya tersebut memiliki ritme
tidur yang teratur, seperti bangun tidur di pagi hari dan tidur malam
tidak terganggu.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal? Begini Cara Pengukuran Paling
Akurat
Rutin adalah kunci
Terlepas dari silang pendapat waktu terbaik minum obat hipertensi, ahli
jantung dari RS Lenox Hill di New York, AS, Dr. Satjit Bhusri,
berpendapat pasien perlu berkonsultasi dengan dokternya terkait waktu
minum obat.
Menurutnya, waktu terbaik minum obat bagi pasien tergantung dengan
kondisi fisik, aktivitas, dan tekanan darah masing-masing.
Alih-alih terlibat dalam perdebatan waktu minum obat, Bhusri lebih
menekankan pada pentingnya konsistensi untuk mengoptimalkan kontrol
tekanan darah.
"Kuncinya rutin, tidak melewatkan dosis anjuran. Hal yang lebih buruk
daripada tekanan darah tinggi adalah perubahan tekanan darah karena
ketidakpatuhan minum obat," kata dia.
Selain patuh dan rutin minum obat sesuai anjuran dokter, Bhusri juga
menyebut penderita hipertensi perlu mengendalikan emosi dan menjaga gaya
hidup sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?", https://health.kompas.com/read/2020/03/09/200600068/minum-obat-hipertensi-pagi-atau-malam-hari-mana-yang-lebih-baik-?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?", https://health.kompas.com/read/2020/03/09/200600068/minum-obat-hipertensi-pagi-atau-malam-hari-mana-yang-lebih-baik-?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah